Di bagian awal buku ini, dicoba didudukkan cara pandang filsafat yang dimulai dengan berefleksi tentang diri sendiri, dengan terlebih dahulu merujuk pada seorang filosof Spanyol yang lahir di awal abad 17, yang bernama Baltasar Gracian. Dari filosof ini muncul berbagai ungkapan mutiara filosofis, yang salah satunya berbunyi Self-reflection is the school of wisdom, yang secara bebas dapat dimaknai bahwa refleksi diri merupakan muara kebijakan. Hal ini menggambarkan secara jelas bahwa mekanisme berfilsafat itu bukan hanya sekedar proses melakukan analisis, tetapi juga melakukan kajian kritis, yang hendaknya dimulai dengan kajian kritis terhadap diri sendiri. Dalam hal ini, hampir semua agama menggaris-bawahi pentingnya mengkaji diri. Misalnya, dalam ajaran Islam dikenal prinsip Ibda bi nafsika, mulai dengan self-refleksi terhadap diri kita sendiri. Diuraikan lebih lanjut bahwa Filsafat secara umum merujuk pada refleksi terhadap kehidupan, dan sekaligus juga refleksi terhadap refleksi kehidupan itu sendiri. Demikianlah, kita dapat menengarai bahwa tugas utama filsafat adalah merefleksi dan mengintegrasikan hasil-hasil investigasi dalam berbagai bidang untuk membangun pemahaman utuh, sinambung, kaffah, komprehensif tentang hal-ihwal fenomena alam semesta. Selanjutanya, kita menggali apa saja peran manusia yang kemungkinan dapat dimainkan di dalamnya, untuk kemaslahatan kehidupan manusia dan lingkungannya itu.
Di bagian awal buku ini, dicoba didudukkan cara pandang filsafat yang dimulai dengan berefleksi tentang diri sendiri, dengan terlebih dahulu merujuk pada seorang filosof Spanyol yang lahir di awal abad 17, yang bernama Baltasar Gracian.